Miriam Mekeba
Miriam Mekeba - Hari ini 4 Maret 2013, Google kembali tampil dengan logo unik yang bertajuk 'Miriam Makeba's 81st Birthday'.
Miriam Makeba (lahir di Kota Prospek, Johannesburg, Afrika Selatan, 4 Maret 1932 – meninggal di Castel Volturno, Italia, 10 November 2008 pada umur 76 tahun) adalah penyanyi wanita dan aktivis hak-hak sipil berkebangsaan Afrika Selatan. Artis pemenang Grammy Award sering disebut sebagai Mama Afrika. Berkarier di dunia musik sejak tahun 1954 dan sampai kematiannya pada tahun 2008 akibat serangan jantung yang dideritanya.
Miriam Makeba, penyanyi wanita kulit hitam pertama yang berhasil mendunia pada tahun 1950 bersama The Manhattan Brothers mengatupkan mata untuk selamanya di usia ke-76 selepas manggung di Napoli, Italia Minggu 9 November 2008.
Peraih Grammy Award untuk wanita kulit hitam pertama bersama penyanyi rakyat Harry Belafonte dalam album "An Evening With Belafonte/Makeba" tahun 1965 ini memang wanita yang fenomenal.
Ibunya seorang Swaziland yang berprofesi sebagai dukun dan pembantu rumah tangga membesarkannya seorang diri sejak kematian ayah Miriam di usia yang masih sangat muda. Sekalipun sederhana, tapi ibundanya menyuntikkan semangat kuat kepada Miriam untuk mencapai kehidupan yang layak. Dan berbekalkan suaranya yang enak didengar, dia mendapat banyak penggemar hingga menyeretnya ke panggung international.
Dia sempat mencuri perhatian dunia ketika pada tahun 1959 ikut bermain dalam dokumenter anti apartheid yang berjudul "Come Back Africa". Disitulah kiprah politiknya dimulai dengan mengisahkan kehidupan para penduduk kulit hitam di bawah rejim apartheid. Harry Belafonte membawanya ke London kemudian ke Amerika Serikat dan merekam suaranya disana yang banyak menjadi top hit antara lain "Pata-Pata" dan "Malaika".
Perbuatannya ini tentu saja mendapat tentangan rezim apartheid yang tengah berkuasa di Republik Afrika Selatan, hingga dia kehilangan paspormya dan sulit kembali ke kampung halamannya di Johannesburg tempat dia lahir pada 4 Maret 1932. Namun kejadian ini justru menumbuhkan semangatnya untuk melawan apartheid.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian mengundangnya bersaksi di depan sidang majelis PBB mengenai kekejaman rezim apartheid pada tahun 1963. Dan dalam kesaksiannya yang lebih bersifat pembelaan diri dia mengungkapkan bahwa dia hanya bermaksud menceritakan apa yang dialaminya selama rezim apartheid berkuasa di Afrika Selatan. Akibatnya dia diasingkan selama 31 tahun hingga ke Belgia dan Guinea sebelum pada akhirnya kembali ke negerinya pada tahun 1990 atas upaya mantan presiden Nelson Mandela.
Bagi rakyat Afrika khususnya Afrika Selatan Miriam Makeba ibarat seorang bunda yang tak pernah lelah menyusui anaknya dengan semangat tinggi yang disuapkannya ke dalam hati setiap insan lewat lagu-lagunya. Karenanya julukan "Mama Africa" diberikan rakyat kepadanya.
Mama terhormat ibu dari jutaan rakyat Afrika Selatan sekaligus janda dari seorang lelaki berkebangsaan Trinidad Stokely Carmichael dan seorang musisi jazz kenamaan Afrika Selatan Hugh Masekela juga bergulat dengan masalah-masalah sosial termasuk korban penyakit AIDS. Karenanya dia mendapat gelar kehormatan sebagai Duta Kebajikan (Goodwill Ambassador) sekalipun sudah mundur secara resmi dari panggung hiburan sejak 2005.
Konsernya di Napoli tanggal 9 November 2008 adalah dalam rangka peluncuran buku "Gomorra" karya Robert Seviano seorang pengarang Italia yang pernah diancam dibunuh oleh gerombolan mafia Italia. Ternyata Kastil Volturno di Caserta, Italia selatan menjadi ajang terakhir baginya menampilkan keitimewaannya. Selepas menyanyi dia pingsan tiba-tiba dan menutup mata untuk selamanya dalam perjalanan menuju Rumah Sakit.
Peraih Grammy Award untuk wanita kulit hitam pertama bersama penyanyi rakyat Harry Belafonte dalam album "An Evening With Belafonte/Makeba" tahun 1965 ini memang wanita yang fenomenal.
Ibunya seorang Swaziland yang berprofesi sebagai dukun dan pembantu rumah tangga membesarkannya seorang diri sejak kematian ayah Miriam di usia yang masih sangat muda. Sekalipun sederhana, tapi ibundanya menyuntikkan semangat kuat kepada Miriam untuk mencapai kehidupan yang layak. Dan berbekalkan suaranya yang enak didengar, dia mendapat banyak penggemar hingga menyeretnya ke panggung international.
Dia sempat mencuri perhatian dunia ketika pada tahun 1959 ikut bermain dalam dokumenter anti apartheid yang berjudul "Come Back Africa". Disitulah kiprah politiknya dimulai dengan mengisahkan kehidupan para penduduk kulit hitam di bawah rejim apartheid. Harry Belafonte membawanya ke London kemudian ke Amerika Serikat dan merekam suaranya disana yang banyak menjadi top hit antara lain "Pata-Pata" dan "Malaika".
Video Klip Miriam Makeba Pata-Pata
Perbuatannya ini tentu saja mendapat tentangan rezim apartheid yang tengah berkuasa di Republik Afrika Selatan, hingga dia kehilangan paspormya dan sulit kembali ke kampung halamannya di Johannesburg tempat dia lahir pada 4 Maret 1932. Namun kejadian ini justru menumbuhkan semangatnya untuk melawan apartheid.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemudian mengundangnya bersaksi di depan sidang majelis PBB mengenai kekejaman rezim apartheid pada tahun 1963. Dan dalam kesaksiannya yang lebih bersifat pembelaan diri dia mengungkapkan bahwa dia hanya bermaksud menceritakan apa yang dialaminya selama rezim apartheid berkuasa di Afrika Selatan. Akibatnya dia diasingkan selama 31 tahun hingga ke Belgia dan Guinea sebelum pada akhirnya kembali ke negerinya pada tahun 1990 atas upaya mantan presiden Nelson Mandela.
Bagi rakyat Afrika khususnya Afrika Selatan Miriam Makeba ibarat seorang bunda yang tak pernah lelah menyusui anaknya dengan semangat tinggi yang disuapkannya ke dalam hati setiap insan lewat lagu-lagunya. Karenanya julukan "Mama Africa" diberikan rakyat kepadanya.
Mama terhormat ibu dari jutaan rakyat Afrika Selatan sekaligus janda dari seorang lelaki berkebangsaan Trinidad Stokely Carmichael dan seorang musisi jazz kenamaan Afrika Selatan Hugh Masekela juga bergulat dengan masalah-masalah sosial termasuk korban penyakit AIDS. Karenanya dia mendapat gelar kehormatan sebagai Duta Kebajikan (Goodwill Ambassador) sekalipun sudah mundur secara resmi dari panggung hiburan sejak 2005.
Konsernya di Napoli tanggal 9 November 2008 adalah dalam rangka peluncuran buku "Gomorra" karya Robert Seviano seorang pengarang Italia yang pernah diancam dibunuh oleh gerombolan mafia Italia. Ternyata Kastil Volturno di Caserta, Italia selatan menjadi ajang terakhir baginya menampilkan keitimewaannya. Selepas menyanyi dia pingsan tiba-tiba dan menutup mata untuk selamanya dalam perjalanan menuju Rumah Sakit.
0 komentar:
Posting Komentar